1. Pengertian Konsep
  • Konsep merupakan suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok obyek atau kejadian (Carrol: 1997).
  • Dahar (1989) menyatakan konsep merupakan dasar berpikir, untuk belajar aturan-aturan, dan akhirnya untuk memecahkan masalah.
  • Dengan demikian konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi maupun untuk pemecahan masalah.
  1. Pengertian Peta Konsep (Concept Mapping)
  • Susilo (2001) Peta Konsep adalah alat untuk mewakili adanya keterkaitan secara bermakna antar konsep sehingga membentuk proposisi. Proposisi ialah dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi label (kata penghubung) sehingga memiliki suatu arti.
  • Peta Konsep  adalah  suatu  alat skematis untuk merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan  dalam suatu kerangka proposisi yang mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok.
  1. Kegunaan Peta Konsep
  • Menunjukkan hubungan  antara ide-ide dan membantu memahami lebih baik apa yang dipelajari (Nur, 2000b).
  • Menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi.
  • Tipe ini juga dimaksudkan agar siswa lebih terampil untuk menggali pengetahuan awal yang sudah dimiliki dan memperoleh pengetahuan baru sesuai dengan pengalaman belajar.
  1. Ciri-ciri Peta Konsep
  • Peta konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan  konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi kewarganegaraan, kimia, biologi, matematika dan lain-lain. Dengan membuat sendiri peta konsep siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
  • Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan proposisional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep.
  • Mengenai cara menyatakan hubungan antara konsep-konsep, tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih berbobot dari pada konsep-konsep lain.
  • Hirarki. Artinya bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.
  1. Jenis-jenis Peta Konsep

(Menurut Nur, 2000 dalam Erman, 2003)

1)      Pohon jaringan (network tree),

Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung. Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulailah dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu.

Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  • Menunjukan informasi sebab-akibat
  • Suatu hirarki
  • Prosedur yang bercabang
  • Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

 

2)      Rantai kejadian (events chain),

Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memerikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan eksperimen.

Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  • Memberikan tahap-tahap suatu proses
  • Langkah-langkah dalam suatu prosedur
  • Suatu urutan kejadian

 

3)      Peta konsep siklus (cycle concept map),

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Seterusnya kejadian akhir itu menghubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.

 

4)      Peta konsep laba-laba (spider concept map).

Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Kita dapat memulainya dengan memisah-misahkan dan mengelompokkan istilah-istilah menurut kaitan tertentu sehingga istilah itu menjadi lebih berguna dengan menuliskannya di luar konsep utama.

Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  • Tidak menurut hirarki, kecuali berada dalam suatu kategori
  • Kategori yang tidak paralel
  • Hasil curah pendapat

 

 

 

  1. Langkah-langkah Pembuatan Peta Konsep

1)      Memilih suatu bahan bacaan.

2)      Menentukan konsep-konsep yang relevan.

3)      Mengelompokkan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif.

4)      Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep-konsep yang paling inklusif diletakkan di bagian atas atau di pusat bagan tersebut.

5)      Dalam menghubungkan konsep-konsep tersebut dihubungkan dengan kata hubung. Misalnya “merupakan”, “dengan”, “diperoleh”, dan lain-lain.

  1. Keunggulan Peta Konsep

Bagi Guru:

  • Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan.
  • Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa, karena siswa dengan mudah melihat, membaca dan mengerti makna yang diberikan.
  • Pemetaan konsep menolong guru memilih aturan pengajaran berdasarkan kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
  • Membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajarannya.

Bagi Siswa:

  • Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya.
  • Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir siwa, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa.
  • Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar.
  • Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali hubungan antara konsep-konsep berikut.
  1. Kelemahan Peta Konsep
  • Perlunya waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep, sedangkan waktu yang tersedia di kelas sangat terbatas.
  • Sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari.
  • Sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain.
  1. Cara Mengatasi
    1. Siswa diminta untuk membuat peta konsep di rumah, dan pada pertemuan berikutnya didiskusikan dalam kelas.
    2. Siswa diharapkan dapat membaca kembali materi dan memahaminya, agar dapat mengenali konsep-konsep yang ada dalam bacaan sehingga dapat mengkaitkan konsep-konsep tersebut dalam peta konsep.